Selasa, 15 Desember 2009

SEKS DENGAN BLECKY

Sebelumnya perkenalkan namaku Titien umur 26 tahun dan bekerja di sebuah diskotek di bilangan Jakarta Barat. Suamiku Edi bekerja di sebuah perusahaan pelayaran. Pengalaman sexku yang pertama yaitu ketika aku merasakan malam pertama setelah selasai resepsi pernikahanku. Mas Edi untuk ukuran orang Indonesia termasuk tampan. Kuperhatikan wajahnya ada bulu halus di dagu masih baru dicukur dan dadanya cukup bidang dengan tinggi badan berkisar 175 Cm, otot-ototnya menonjol kuat. Setelah selasai mandi Mas Edi dengan santai duduk di sebelahku sambil ikut mengawasi televisi yang remotenya masih di tanganku, “Tien apakah kamu capai ?” tanya Mas Edi. Aku jawab tidak mas memangnya ada apa.

Begitu aku berkata seperti itu tanpa babibu ditariknya lepas Bhku sehingga susuku yang besar seolah melompat keluar dadaku Mas Edi terkejut melihat besarnya susuku dengan warna kuning langsat dengan bulatan kecil coklat tua kemerahan serta puting kecil menantang mulutnya pun menuju putingku… kurasakan lidahnya lincah membuat nafsuku memuncak, putingku semakin mengeras sesekali kurasakan gigitan kecil giginya menggores putingku. Di atas perut kurasakan ada benda yang membonggol mendesak hebat.

Bibirku terasa habis dilumat bibirnya, sampai aku tak bisa bernafas, aku mulai berkeringat dan….. Tangan kanannya mulai menuju ke arah vagina, diselipkan di antara pahaku, aku gak kuat kupeluk dia dan dia semakin berani ditariknya rokku sampai terlepas, ditarik perlahan celana dalamku sambil tersenyum dan dengan sigap direnggangkannya kakiku sehingga dia dengan leluasa Mas Edi melihat memekku yang padat dengan bulu hitam keriting, tangannya mengocek memekku yang sudah basah. Dimasukkannya jari tengah sedangkan ibu jari dan jempolnya membuka jalan dengan meminggirkan rambut kemaluanku. Klentitku kaku……… dijilat dan disedotnya susuku sampai aku kegelian dan….. kini kurasakan mulutnya sudah di atas memekku. Aku semakin geli lidahnya menyapu bersih ruang dalam memekku yang basah sambil tangan kanannya ikut membantu memainkan….. “Eeeeeeeh…… mas…… aduuuuuh…” aku mengerang kegelian, tapi dia tidak perduli diteruskannya mempermainkan klentitku. Aku sudah tak tahan, dengan berjongkok kududukkan Mas Edi dan aku kaget melihat benda menggelantung tegak menghadap ke atas di sela selangkangannya.

Dia hanya tersenyum memegang leher penis dan digerak-gerakkan dengan tangannya, kudekati dan kupegang…. Alamak….. tanganku tak cukup melingkar pada penisnya dan panjangnya 2 cm di bawah pusarnya. Aku geli dan takut melihatnya hitam… mendongak seperti pisang ambon besarnya. Kutaksir panjangnya sekitar 19 Cm. “Kenapa kog dilihatin seperti itu,” tanyanya. “Eh… aku heran kog kayak gini ya… cukup nggak ya ini lewat punyaku nanti.” jawabku sambil tetap memegangnya. Belum selesai aku melanjutkan omonganku disorongkan ujung penisnya ke mulutku, dan… ehm…. mulutku tak muat menampung semua penisnya ke dalam… kurasakan nikmat juga, selama ini aku tak pernah seperti ini… Sedotanku keluar masuk penisnya menyembul tenggelem dalam mulutku tangannya juga tidak diam menggapai semua bagian tubuhku yang sensitif, aku semakin terangsang. Tak lupa pula bola penis dua buah menjadi sasaran lidahku, kurasakan ada cairan bening sedikit cukup manis dan terus kuhisap sampai mulutku tak mampu lagi menahan besarnya penis Mas Edi. Setelah puas aku mencium batang kemaluannya dan mulutku payah. “Tien coba kamu ngadep belakang dan pegangi ujung sofa itu,” perintahnya. Aku tidak menolak kulakukan perintahnya tiba-tiba kurasakan penis Mas Edi dipukul-pukulkan pada pantatku aku kegelian.

Diserudukkan penisnya ke memekku dari belakang sulit sekali.. dia coba lagi dan gagal. “Aaaaaaah… seret sekali ya kaloperawan,” omongnya. Aku berbalik kubantu Mas Edi dengan mengelomohi penisnya dengan ludahku tapi masih juga tidak berhasil menembus memekku. Kulihat Mas Edi tidak kehilangan akaldiambilnya hand bodi dan dioleskan pada penisnya yang besar dan… perlahan masuk pada vaginaku yang kecil, kurasakan agak pedih. “Mas, udah ah… nggak bisa masuk lho… terlalu besar sih,” pintaku. “Sebentar… tahan dulu ya… ini udah nyampai sepertiga lho,” jawabnya sambil didesaknya vaginaku dengan penis dan… sreeet… sret… sreeeeetttttt. “Aaaaaauuuuuu…” aku menjerit kurasakan penis mas Edi terasa tembus ke kerongkonganku, digerak-gerakan pantatnya aku kegelian… akhirnya banjir juga vaginaku dan kurasakan kenikmatan saat penis mas Edi maju mundur di ruang vaginaku. Sesekali pantatku ditepuknya untuk menambah semangatku menggenjot penisnya, susuku dibiarkan bergelantungan bergerak bebas sementara tangan mas Edi sibuk memegang pinggulku memaju mundurkan pantatku. Saat penis masuk badanku terasa tertusuk geli tak karuan. Sesekali juga mas Edi menciumi punggungku sambil penisnya terus bergerak keluar masuk memekku. Aku juga berusaha dengan menggerakkan pantatku kiri kanan dan penis mas Edi seakan terjepit dia pun mengerang kuat.

Dipegangnya susuku kuat-kuat dan ditarik masukkan penis besar tersebut berulang sampai aku kelelahan. “Aaaahhhhhh…..Tien… aku mau keluar nih……” erangnya menyatakan bahwa air maninya akan tumpah. Kupercepat menggoyang pantat karena aku tak mau menyia-nyiakan keadaan ini aku ingin kepuasan maksimal……Dan…….. Aaaaaaaahhhhhhhhh…… Sreeeeet…. Sreeetttt… sreet….. Kurasakan ada aliran hangat menyemprot vaginaku dan terasa penuh…. Mas Edi masih mengerang hebat aku gigit dadanya sekali lagi sambil kucakar punggungnya untuk menahan kenikmatan yang tiada taranya ini. Kuangkat pantatku pelan-pelan dan masih kulihat sisa-sisa ketegangan di penis mas Edi. Setelah itu kami pun terkulai lemas dan tidur sambil penis mas Edi masih menancap di memekku. Begitulah hampir selama 2 minggu kami melakukan hubungan sex dan tiba saatnya ketika mas Edi harus berlayar karena masa cutinya sudah habis. Aku mengantar kepergian suamiku sampai di pelabuhan dengan ditemani anjingku Bleki.

Selama 1 minggu ditinggal mas Edi aku masih bertahan untuk tidak melakukan keinginan sexku yang tinggi dengan orang lain. Namun memasuki minggu-minggu ke 2 aku sudah bingung dan perasaanku tidak menentu. Akhirnya aku hanya membayangkan aku sedang ngentot dengan mas Edi sambil tanganku memainkan itilku atau memasukkan pulpen ke memekku. Kira-kira ada sekitar 2 bulan aku melakukan hal seperti itu. Dan seterusnya hari-hariku hanya ditemani oleh Bleki anjingku, yang setiap hari mengikutiku kemana aku pergi. Suatu malam ketika aku sedang bercanda dengan Bleki iseng-iseng aku mainin penisnya bleki. Mulanya jijik juga tapi lama kelamaan kok biasa, sambil aku tidurin si Bleki aku elus-elus penis si Bleki dan sesekali aku jilati penisnya. Kemudian aku buka kaosku dan bhku dan aku sodorkan tetekku ke moncongnya si Bleki. Rupanya Bleki tanggap juga dia julurkan lidah dia kemudian dia jilat pentilku. “Ssshhhhhh…ohh Bleki …terus sayang ahhh,” aku mengerang kegelian.

Aku copot sekalian Cdku dan aku masukkan jari tengahku ke dalam vaginaku…… ahhh… sshhhhhh………. aku mulai mendesah menahan nikmat. Sementara bleki masih sibuk melumat pentilku, kemudian aku ambil susu kaleng Bendera yang ada di deket meja. Aku tumpahkan isinya di sekitar memekku. Ternyata Bleki mengerti apa yang aku maksud lidah dia langsung menjilati susu yang sengaja aku tumpahkan ke memekku. Dan srrrettt…..sreettttt aku merasa air santanku keluar…. ahhhhhhh Bleki sayang……… kemudian aku gulingkan dia sehingga aku di atas dia kemudian aku hisap penisnya Bleki dan Bleki masih tetep menjilati memekku. Ternyata kontolnya Bleki kalo sedang tegang besar juga meskipun tidak sebesar penis suamiku. Dan ehhh….. ahhhh… sshhhh… serrrr dengkulku serasa mau copot ketika lidah Bleki tiba-tiba menerobos liang vaginaku…… Bleki.. kamu.. ahhhhh…. terus bleki lebih dalam…. ahhhhhh. Ssserr… serrrr… srettt… air santanku keluar lagi dan aku merasakan bahwa lidah Bleki benar benar telah masuk semua serasa masuk ke dalam rahimku dan liang vaginaku seperti dikucek-kucek oleh benda yang lunak.

Dan Bleki seperti layaknya manusia dia melahap habis semua cairan maniku yang sudah campur aduk dengan susu. Karena sudah tidak sabar lagi kemudian aku langsung nungging di atas Bleki. Langsung aja aku masukkan penis Bleki ke liang vaginaku. Ssshhh… ahhhhhh oohhhh.. aku oleskan kepala penis Bleki di sekitar itilku. Dan.. jleb… penis Bleki masuk semua ke memekku. Auuhhhh… Bleki…. kontolmu kok membesar di dalam… aahhh… Bleki… ssshhh…. aku merintih keenakan karena tidak aku sangka penis Bleki begitu aku masukkan ke dalam memekku kepalanya langsung mekar laksana penis kuda. Agak kerepotan juga aku menggenjot pantatku keluar masuk penis Bleki. Sambil aku gerakkan pantatku ke atas ke bawah lidah Bleki tiba-tiba menyambar tetekku.

Aku berikan tetekku ke Bleki dan tak lupa aku lumuri dengan susu kental. Diputarnya pentilku oleh lidah Bleki kemudian dijilat hampir semua bagian toketku dan ssseeeerrr…. oohhhh….sreettttt… aku menggelinjang hebat maniku keluar lagi entah yang keberapa kali, Bleekiiii akkuu mauu kellluarr lagii…. air santanku sudah bukan main banyaknya keluar dari liang memekku. Kemudian aku rasakan penis Bleki berdenyut-denyut dan sesaat kemudian aku merasakan di liang dan rahim peranakanku penuh dengan cairan kental yang panas ( melebihi panasnya mani suamiku ). Aarrgghhhhh…… hanya itu yang terdengar dari erangan mulut Bleki.

Dan herannya meskipun Bleki sudah keluar tapi penisnya masih besar juga… kemudian aku mainkan lagi pantatku naik turun dan ternyata Bleki masih bereaksi juga. Kemudian aku cabut penis Bleki dan aku tunggingin pantatku ke Bleki, ternyata Bleki bener-bener tahu dengan maksudku entah dia sering melihat aku dengan mas Edi melakukan senggama atau tidak akupun kurang tau yang jelas sekarang aku benar-benar melakukan gaya doggy-style dengan seekor anjing. Karena batang penis Bleki lumayan panjang maka dengan mudah penis dia masuk ke memekku. Aahhhh….. ohhhhh…. sssshhhhhh… terus Bleki.. terus Bleki kocok yang kenceng….. ya begitu.. lebih kencang lagi Bleki… ahhh… sshhhhhh…ahhhhh… aku benar-benar sudah merasa dirasuki oleh nafsu setan.

Mungkin karena badan Bleki yang kecil maka dengan cepat pula dia mengocok kontolnya seolah-olah dia tahu keinginan majikannya. Tidak sampai 15 menit aku merasakan seakan-akan tulangku sperti dilolosi…. seeerrr….srrettttt…. bleki aku keluar…. hhhhhhh…. sshhhh….. oh Bleki, dan aaarggghhh ternyata Bleki sudah mencapai klimaknya juga dan ccrott… ccrrrootttt……. ccrreettttttt air maninya Bleki tumpah sampai ke pantatku. Kemudian aku baringkan badanku dan aku kangkangkan kedua pahaku dan aku biarkan Bleki menjilati vaginaku. Demikianlah ceritaku dan aku bagi dengan temen-temen yang suka membaca cerita ngerest dari Merdeka!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar